Perbedaan Antara Headhunter dan Outsourcing – Outsourcing dan pengayauan hampir sama, tetapi sebenarnya berbeda. Keduanya menempatkan karyawan untuk perusahaan tempat mereka bekerja.
Jika Anda masih mencari pekerjaan pasti sering mendengar kata outsourcing dan headhunter atau bahkan berurusan dengan perusahaan ini. Kedua perusahaan menawarkan layanan perekrutan.
Perbedaan kedua perusahaan tersebut terletak pada tiga aspek. Berikut penjelasannya.
Perbedaan Antara Headhunter dan Outsourcing

Sesuatu yang terlihat mirip belum tentu sama. Seperti dua perusahaan yang menyediakan karyawan tersebut. Ada perbedaan dalam tiga aspek.
1. Jenis pekerjaan
Perusahaan pengayauan biasanya menyediakan layanan konsultasi dan merekrut orang yang memiliki keterampilan dan kemampuan rata-rata serta memenuhi kualifikasi. Lebih tepatnya, perusahaan ini merekrut karyawan dengan level yang lebih tinggi atau profesional, eksekutif dan lainnya.
Sedangkan outsourcing cenderung mencari orang pada level entry atau base, yang meliputi posisi manajerial, level pekerjaan dan tim organisasi perusahaan. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan itu umumnya tidak kritis.
2. Status Pegawai
Karyawan yang direkrut melalui headhunter memiliki status karyawan di perusahaan masing-masing. Karena perusahaan headhunter hanya merekrut saat diperlukan, sehingga proses lebih lanjut seperti kesimpulan kontrak dll. dilakukan langsung oleh perusahaan yang bersangkutan.
Karyawan outsourcing kini berstatus “pinjaman” dari perusahaan outsourcing. Kontrak dan gaji juga diatur oleh perusahaan outsourcing.
3. Sistem pembayaran
Perusahaan pengayauan dibayar oleh perusahaan tempat mereka bekerja setelah karyawan bekerja atau menandatangani kontrak. Jumlah pembayaran biasanya ditentukan dengan penyerahan dan 15-30% dari gaji karyawan.
Perusahaan outsourcing menerima pembayaran bulanan dari perusahaan yang sama dengan gaji “pinjaman” karyawan. Kemudian gaji karyawan dipotong oleh perusahaan outsourcing sebagai fee.
Kesimpulan
Kedua penyedia jasa kepegawaian di atas dapat disewa sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Keduanya membawa keuntungan bagi perusahaan karena lebih praktis saat merekrut.
Sementara itu, perusahaan outsourcing mengalami kerugian lebih lanjut bagi karyawannya, terutama karena gajinya tidak lengkap atau dipotong.